Template

Picture1Godaan itu datang lagi. Saya ingin merubah template, kali lain, sudah saya rubah beberapa font di template ini, mungkin dua hari kemarin. Tapi sampai saat saya menulis ini, saya belum berubah template nya. Masih tetap template yang pertama kali saya gunakan, Minnow. Saya masih percaya, bila kali ini saya rubah dengan begitu gampang, maka besok akan saya rubah lagi dengan begitu cepat, sampai tidak terhingga hitungannya, batasnya sampai saya cape. Dan tidak menyentuh blog ini lagi, bisa jadi nasibnya seperti blog-blog yang lain, tak terurus.

Perumpamaan itu bisa di gunakan dalam banyak hal, misalnya, bila satu kali kamu sudah bisa berkhianat, maka akan ada pengkhiatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya, sampai kapan? Entahlah. Tapi, ketika kamu mulai menanyakan itu, percayalah itu titik balik. Itu artinya kamu berniat kembali. Kamu sudah melakukan hal itu berkali-hali, dan kamu sudah sampai pada satu titik yang mana, kamu sudah tidak tahu apa alasan yang mendasari kamu melakukan itu. Ini eksistensial. Artinya, kamu sudah tidak mengenali diri sendiri. Cobalah gali lagi. Kepercayaan itu patut di perbaharui.

Saya sedang belajar konsistensi, dan merubah template adalah godaannya. Kembali saya pertanyakan;

  1. Seberapa penting untuk merubah template?
  2. Apa tujuannya?

Saya cukup menjawab dua pertanyaan itu, pentingkah merubah template? Kalau penting, dibandingkan dengan apa? Dibandingkan dengan tidak merubah template. Ini lelucon! Kamu tidak bisa membandingkan sesuatu dengan sebaliknya. Seberapa penting hitam? tentu saja penting, kalau semua ruangan berwarna putih, tapi pertanyaan lanjutannya adalah, kenapa putih? Tidak hijau? Tidak kuning? Kenapa kamu memilih putih dari semua warna yang ada?

Kenapa kamu memilih template Saga ketimbang template yang sekarang? Apakah template Saga lebih bagus ketimbang template Minnow? Kenapa tidak kamu memilih template Saga pertama kali? Apa yang membuatmu memilih Minnow waktu itu?

Tentu saja saya tidak melarang kamu untuk merubah template, itu hak kamu. Bahkan kamu bisa menghapus blog ini, dan membuat blog yang lain. Tapi apa akan terus seperti itu? Kamu terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain? Sampai kapan?

Apakah merubah template lebih penting, daripada menulis untuk blog ini? Apa sih tujuan kamu blogging itu? Apa mau pamer template? Atau mau menulis?

Total Blogging

Rada riweuh guning nge-blog teh? Barusan si guwe seurcing kumaha carana sih jadi blogger teh, nu aktivitasna nge-blog, eh ari pekteh. Si guwe emang mendapatkan pelbagai macam tips yang berbau psikologis sampai eksistensialis; kieu ceunah ceuk belajarngeblog.com
Siapa aku- Kita perlu menemukan jati diri kita yang sebenarnya dulu, jika kita sendiri tidak mengenal siapa kita sesungguhnya, bagaimana kita akan mencerminkan diri kita melalui blog ? karena sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, blog merupakan cerminan dari pembuatnya.

Luangkan waktu sejenak, pikirkan tentang hal berharga apa yang kumiliki, apa yang selalu menarik perhatian ku hingga aku tak mudah merasa bosan, apa tujuan yang ingin kucapai, apa yang bisa membuatku terinspirasi untuk menulis. Jika kita bisa menemukan hal-hal yang bisa membuat kita terus bersemangat untuk menulis, maka itulah topik yang paling tepat. Karena dengan semangat dan motivasi yang tinggi, itu akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih indah.
Sedang trend – Ok .. kita sudah menemukan topik yang membuat kita tertarik dan bersemangat, tapi itu belum cukup. Kenapa belum cukup ? karena kita harus tahu lebih jauh lagi mengenai topik tersebut. Lakukan sedikit penelitian lagi, temukan jawaban dari pertanyaan berikut ini, apa topik ini sedang banyak diminati? Apa topik ini sedang banyak dibicarakan dan dicari ? apa topik ini akan terus diminati ?
Mengapa ini penting untuk dilakukan? Ini penting dilakukan jika kita ingin mendapat banyak pengunjung. Mencari topik yang banyak diminati akan memberikan kesempatan yang besar bagi blog untuk terus dikunjungi. Jika kita memilih topik yang kurang peminatnya maka akan butuh waktu yang lama untuk mendapatkan pengunjung. Karena itu lakukanlah sedikit penelitian, kunjungilah blog-blog yang banyak mendapat pengunjung. Dari situ kita bisa mendapatkan gambaran, topik apa kira-kira yang membuat blog tersebut ramai dikunjungi.
Bagaimana kompetisinya – setelah menemukan topik yang banyak peminatnya, langkah selanjutnya adalah melihat kompetisinya. Berapa berat persaingannya, mampukah kita menghadapinya. Untuk melihat seberapa besar kompetisi pada topik yang kita pilih, bisa dilakukan dengan menggunakan Google Suggest. Inputkan keyword yang kita pilih sebagai topik utama di blog kita nantinya, dan lihat jumlah query yang diberikan oleh Google Suggest. Angka yang ditunjukkan oleh Google Suggets itulah kompetisi yang harus kita hadapi.
Edan kan? Mun beurat kieu carana jadi blogger munding eureun ah bisi kaburu jadi munding, …. heheh

Total Blogging

Tadinya malam ini akan menjadi malam yang menegangkan; karena aku berencana membereskan nonton film Like Mind, sebuah filem psikologis. Tapi ternyata niat itu terbelokkan oleh keinginanku untuk menyelaraskan nge-twit dengan apdet status di pesbuk. Lihat orang-orang kok bisa jadi apdet status di twitter dan masuk ke apdet status di pesbuk.

Nah, si guwe pengen yang kaya gituan, setelah di coba dengan cara yang paling jahanam sekalipun ternyata belum kunjung bisa. Asa aral. Akhirnya minta bantuan sama Kaka Jibriel Andi, mana berpetuahlah beliau tentang social pulse dan sebagainyah, eh ternyata belum juga bisa.

Ya sudah, berarti gak bisa neh…. dari pada gak dapat apa-apa munding, ngeblog! makanya aku kasih judul tulisan ini Total Blogging. heheh, isinamah tuing naon, ah asal keren we…..nulis cerpen sirah bareurat, mending nulis nu kararieu patut. Hatur lumayan kangge minuhan blog.